Siberbanten.id – Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersiteguh untuk mempertahankan pengelolaan parkir di RSU Pamulang.
H itu ditegaskan ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Tangsel M Reza AO usai mediasi dengan pihak RSU, Dinas Perhubungan, Dinas Penanaman Modal, Dinas Kesehatan, dan perusahaan pemenang tender parkir PT BCI.
Pantauan di lapangan, mediasi tersebut dilakukan di kantor Satpol PP Tangsel. Puluhan personil kepolisian pun ikut turun untuk mengamankannya.
Namun demikian, mediasi tersebut berakhir buntu, sebab pihak Ormas tetap bersikeras tak mau melepas penguasaan parkir di area RSU Pamulang.
“Masing-masing kami memertahankan hak sebagai masyarakat yang memang sejak awal sudah aktif di objek tersebut,” ujar Reza di lokasi, Senin (18/9/2023).
Reza menjelaskan, dengan alasan apapun pihaknya tidak akan mau bergeser meninggalkan pos parkir di pintu masuk rumah sakit pemerintah itu. Kata dia, anggotanya tak memiliki gaji tetap dan hanya mencari nafkah dengan memungut parkir di lokasi.
“Saya berharap pemerintah lebih bijak mengambil kebijakan, karena masyarakat Pemuda Pancasila yang dari 2017, dan ini ada histori bukan tanpa hostori, artinya ya diberdayakan diberikan kesempatan. Kami akan tetap bertahan untuk hidup lebih lanjut, karena ini menyangkut kehidupan orang banyak masyarakat Tangsel,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Tangsel, AKP Yulianto Timang di lokasi mengatakan, pihaknya mendapat informasi intelijen soal adanya pengerahan massa dalam mediasi di lokasi. Padahal dalam pemberitahuan yang diterima, mediasi itu harusnya hanya dihadiri perwakilan pihak terkait.
“Iya baru tahu berdasarkan laporan dari anggota intelijen, kita datang. Kalau rapatmya kita tahu ada di sini, cuman kan ada pengerahan massa dari Ormas itu, karena banyak kesini, untuk mengeliminir ancaman kita datang kesini,” tandasnya.


