Siberbanten.id – Proyek pembangunan kolam retensi air SMP 24 yang terletak di Sawah Lama, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nampak separuh jadi.
Pantauan di lapangan, proyek yang menelan anggaran sebesar Rp.3,2 miliar tersebut baru sekitar 20 persen. Padahal proyek ditargetkan rampung akhir tahun 2023.
Parahnya lagi, di lapangan nampak pengerjaan terkesan asal-asalan. Pemilihan kualitas material pun dipertanyakan.
Hal itu terlihat dari tembok beton utama dari kolam retensi air itu yang mengalami retak cukup parah yang mengakibatkan kebocoran suatu saat nanti.
Keretakan tembok tersebut pertama kali diketahui oleh warga sekitar bernama Rizki. Menurutnya, dia sebagai warga RT.02/07 yang terdampak pembangunan, saban hari memantau proyek tersebut.
Namun tepatnya di hari Rabu tanggal 20 kemari, dirinya menemui di tembok kolam retensi itu terdapat keretakan yang cukup parah.
“Saya liat itu hari rabu kemarin. Saya videokan juga biar ada buktinya. Itu memang retaknya parah,” ujar Rizki saat ditemui di lapangan, Jumat (22/9/2023).
Setelah itu, lanjut Rizki, dia melapor ke pekerjaan proyek terkait kebocoran tembok itu, namun tidak ada tanggapan.
“Dari pekerja ngga ada tanggapan. Yang saya dengar katanya mau di floating. Lalu setelah itu ada penambalan-penambalan tipis gitu tapi masih retak,” ucapnya.
Rizki pun lalu melapor ke RT setempat. Namun lagi-lagi pihak RT tidak menanggapinya.
“Saya sudah laporan juga ke Pak RT tapi katanya no coment. Saya juga sempat ngasih tau ke, mungkin konsultan, ya. Tapi mereka kaya ketakutan gitu dan ga jawab,” tambahnya.
“Yang kita pikir itu dampak ke depannya. Takutnya kalau sudah jadi nanti kan ada kegiatan warga terus jebol siapa yang tanggung jawab. Ya ditanggulangin aja lah, di cek dirapihin. Kan buat jangka panjang,” paparnya.
Sementara saat hendak ditemui, pelaksana proyek tidak ada di lapangan. Pihak Dinas terkait pun tidak menjawab awak media saat dikonfirmasi.


