Siberbanten.id – Para pekerja proyek pembangunan gedung parkir RSUD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nampak tidak dilengkapi dengan perangkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seperti helm, sarung tangan, kacamata pengaman, masker, pelindung wajah, dan sepatu pelindung.
Pantauan di lapangan, para pekerja hanya memakai kaos tangan panjang, celana jeans (sebagian celana pendek), dan sandal jepit. Tanpa dilengkapi helm dan perangkat lainnya.
Padahal, di pintu masuk proyek sudah jelas tertera para pekerja harus dilengkapi dengan K3 demi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
Hal itu pun sudah di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, tentang pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3.
Salah satu pekerjaan yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah biasa tidak menggunakan pengaman dalam bekerja. Padahal, proyek yang dikerjakannya itu merupakan gedung 4 lantai.
“Ngga pakai kita mas sudah biasa sih. Soalnya perangkatnya juga ngga ada. Ada tapi sebagian aja,” ujar salah satu tukang di lokasi, Senin (2/10/2023).
Saat hendak di konfirmasi, kepala proyek atau mandor tidak di tempat. Akan tetapi, security setempat Ade Joy mengatakan, para pekerja proyek tersebut merupakan orang dari lingkungan atau warga sekitar.
“Kalau pekerja Ini mah dari lingkungan, anak-anak sini yang kerja,” ujar Ade.
Meski begitu, Ade tidak mengetahui alasan para pekerja tidak memakai pengaman saat bekerja.
Menurut Ade, proyek tersebut sudah berjalan kurang lebih 5 bulan namun baru rampung sekitar 30 persen saja.
“Kayaknya kemarin itu telat karena musim hujan jadi agak terlambat. Targernya kayaknya akhir tahun, tapi kemungkinan ga selesai deh,” terang Ade.
Sementara saat di konfirmasi terpisah, pihak Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang tidak menjawab awak media.
Seperti diketahui, berdasarkan informasi dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangsel, proyek pembangunan gedung parkir RSUD Tangsel menelan anggaran sebesar Rp.48,5 miliar Tahun Anggaran 2023.
Sementara proyek tersebut dimenangkan oleh PT. Karya Tunas Mandiri Persada, dimana perusahaan tersebut tidak memiliki basis kantor.


