Siberbanten.id – SMP Islam Al Azhar BSD baru saja menyelesaikan program ‘English Camp’ di dua negara Asean yakni Malaysia dan Singapura selama lima hari terhitung sejak 17-21 April 2025.
Sebanyak 77 peserta didik mengikuti program yang dikemas secara unik dan edukatif.
Kepala SMP Islam Al Azhar BSD, Dede Riki menjelaskan, peserta didik bukan hanya mengasah kemampuannya dalam berbahasa Inggris, tetapi juga melatih karakter.
“Kami tidak hanya fokus pada peningkatan kemampuan berbahasa Inggris siswa, tetapi juga pada pembentukan karakter mereka. Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk mandiri dalam mengelola diri, disiplin dalam mengikuti jadwal, serta bertanggung jawab atas tugas dan barang bawaan mereka,” kata Dede dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/4/2025).
Tak hanya itu saja, pendidikan keagamaan juga tetap menjadi perhatian utama. Para siswa diarahkan dan diingatkan untuk melaksanakan sholat lima waktu secara berjamaah di berbagai lokasi yang memungkinkan.
“Hal ini bertujuan untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan mereka meskipun berada di lingkungan yang berbeda,” ujarnya.
Bahkan, untuk menjelajahi keberagaman budaya peserta didik dapat melihat kemegahan Orchard Road dan Universal Studios Singapore, serta memperluas pengetahuan mereka di National Library of Singapore.
Sementara di Malaysia, peserta didik mengikuti English Camp di University Teknikal Malaysia Melaka (UTeM).
“Di sana, mereka mengikuti sesi intensif bahasa Inggris dan tur kampus. Mereka juga mengunjungi berbagai situs bersejarah di Melaka, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, serta menikmati keindahan Genting Highlands dan mengabadikan momen di depan Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur,” papar Dede.
Dede berharap, kegiatan ini dapat membekali siswanya dengan keterampilan bahasa Inggris yang mumpuni serta wawasan global yang luas, sekaligus memperkuat karakter dan keimanan mereka, sehingga siap menghadapi tantangan di era globalisasi.
Sementara itu, Ketua Panitia English Camp 2025, Shabiena Tetrianisa Hazrumy, turut menyampaikan pendapatnya mengenai kegiatan ini.
“Kegiatan English Camp ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain menambah kemampuan berbahasa Inggris, kami juga belajar banyak hal tentang kemandirian, kedisiplinan, dan pentingnya menjalankan ibadah tepat waktu meskipun sedang berada di luar negeri. Pengalaman ini sangat berkesan dan memberikan motivasi lebih bagi kami untuk terus belajar dan mengembangkan diri,” tutur Shabiena.
