Selasa, Desember 16, 2025
Google search engine
BerandaBantenIntip Metode Belajar Al-Qur'an di Yayasan Al Mishbah Tangsel

Intip Metode Belajar Al-Qur’an di Yayasan Al Mishbah Tangsel

Siberbanten.id – Yayasan Al Mishbah yang berlokasi di Sawah Baru, Ciputat, Tangsel yang merupakan Yayasan Pendidikan Al-Qur’an mempunyai metode tersendiri untuk belajar membaca Al-Qur’an.

Didirikan pada 2019 oleh Puspasari Dewi, Chandra Dyah Anggararini, Hibbul Akhir, Lenzianna Pudjiati dan Yuda Wardhana. Yayasan Al Mishbah telah meluluskan 2 Angkatan dan aktif melakukan syiar ke masyarakat sekitar.

Didirikan pada 2019 oleh Puspasari Dewi, Chandra Dyah Anggararini, Hibbul Akhir, Lenzianna Pudjiati dan Yuda Wardhana. Yayasan Al Mishbah telah meluluskan 2 Angkatan dan aktif melakukan syiar ke masyarakat sekitar.
Didirikan pada 2019 oleh Puspasari Dewi, Chandra Dyah Anggararini, Hibbul Akhir, Lenzianna Pudjiati dan Yuda Wardhana. Yayasan Al Mishbah telah meluluskan 2 Angkatan dan aktif melakukan syiar ke masyarakat sekitar. Foto: Istimewa

Sebagian besar jamaah nya pun, merupakan ibu-ibu yang mempunyai keinginan dan semangat besar untuk memperlancar membaca Al-Qur’an.

Menurut Puspasari Dewi, awal mula berdirinya Yayasan Al Mishbah yakni bermula saat bertemu dengan salah satu Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Jakarta Barat bernama Nona mengenalkan Ustadz Hibbul dan saat ingin membeli rumah di Tangsel untuk menjadi tempat belajar mengaji.

“Ustadz ingin mengajar ngaji di kawasan Bintaro yang dekat dengan rumahnya, akhirnya obrolan ini disampaikan ke sahabat saya, Chandra Dyah Anggararini yang juga PPAT di Kabupaten Tangerang. Lalu kita siapkan tempat tanpa berbayar dengan jamaah masyarakat sekitar,” jelasnya.

Sementara itu, Pengajar di Yayasan Al Mishbah, Ustadz Abdul Syukur membeberkan, awal masuk tahun 2022 mengajar Al Quran dengan metode online dan offline dengan beberapa tingkatan, yakni sesuai dengan kemampuan para jamaah dengan silabus yang berbeda.

“Untuk kelas Program Regular ada 4 tahapan, yaitu kelas dasar, kelas menegah 1, kelas menengah 2 dan kelas akhir tartil, dengan 2 kelulusan yang menjadi tumpuan sejak 2019 berjalan,” bebernya.

Saat ini, Yayasan Al Mishbah mencoba melakukan transformasi agar orang belajar Al Quran itu sambil melihat syiarnya.

Terlebih di tengah keprihatinan tentang tingkat kemampuan literasi membaca Al Quran umat Islam ternyata mayoritas umat Islam tidak sebanding dengan kemampuan membaca Al Quran yaitu hanya 66,036  persen bedasarkan survei Kemenag tahun 2023.

“Kita juga menggunakan Iqra sebagai metode yang digunakan sesuai kemampuannya, paling tidak Iqro 4, 5 dan 6 untuk kelas dasar 1. Sedangkan di kelas menengah dan tartil membutuhkan buku tajwid,” lanjutnya.

Tahun ini, Yayasan Al Mishbah akan menambah program khusus, yakni untuk mereka yang ingin khatam Al Quran dengan bantuan memperlanjar tajwidnya.

“Jadwalnya dan targetnya sama, yaitu target 1 tahun dengan durasi belajar 2 kali seminggu selama 1,5 jam,” tandasnya.

Sebagai tambahan, di Yayasan Al Mishbah setiap bulan jamaah berinfaq dengan tujuan memberikan makanan untuk orang lain atau Jumat Berkah. Nantinya mereka juga yang mengelola dengan koordinator tiap kelas yang terjadwal.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments