Selasa, Desember 16, 2025
Google search engine
BerandaBeritaHarlah ke-6 PORDI, Domino Bangkit dari Stigma dan Makin Diakui Nasional

Harlah ke-6 PORDI, Domino Bangkit dari Stigma dan Makin Diakui Nasional

Siberbanten.id – Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) resmi menapaki usia ke-6 pada tahun 2025.

Momentum hari lahir (harlah) ini dirayakan secara hangat dan penuh kebersamaan bersama perwakilan PORDI dari 21 provinsi di Indonesia, Sabtu (13/12/2025).

Perayaan harlah ke-6 PORDI berlangsung di Trembesi Hotel BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Acara tersebut dihadiri langsung Ketua Umum PB PORDI Andi Jamaro Dulung, perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta unsur Pemerintah Kota Tangsel.

Dalam sambutannya, Andi Jamaro Dulung mengungkapkan rasa bangganya terhadap perkembangan olahraga domino yang kini mendapat dukungan luas dari berbagai daerah di Tanah Air.

“Enam tahun lalu PORDI dirintis dengan berbagai keterbatasan. Hari ini, saya bangga melihat 21 pengurus provinsi hadir dan mendukung penuh olahraga domino,” ujar Andi.

Ia juga mengenang masa awal terbentuknya PORDI, ketika permainan domino masih dipandang negatif oleh sebagian masyarakat.

Namun seiring waktu, stigma tersebut perlahan memudar berkat pembinaan yang konsisten.

“Dulu bermain domino sering dilakukan sembunyi-sembunyi karena dianggap identik dengan judi. Sekarang, Alhamdulillah, domino sudah menjadi olahraga nasional dan diakui. Di bawah PORDI, domino bebas dari judi, alkohol, narkoba, dan rokok,” tegasnya.

Andi menambahkan, prinsip dasar PORDI juga telah disampaikan secara resmi kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).

PORDI mengusung moto No Judi, No Alkohol, No Narkoba, No Smoking, serta menjunjung tinggi ketertiban beribadah.

“Ketika azan berkumandang, seluruh aktivitas permainan harus berhenti. Ini menjadi komitmen kami. Karena itu, MUI menegaskan bahwa domino di bawah PORDI bukanlah judi,” ungkap Andi.

Melihat pesatnya perkembangan olahraga domino, PORDI kini tengah memproses persyaratan untuk bergabung dengan Federasi Domino Internasional (FIDO).

Langkah ini ditempuh sebagai bagian dari upaya agar domino dapat semakin diakui secara resmi dan bergabung dalam naungan KONI.

“Dukungan dari Kemenpora sudah kami terima. Saat ini kami sedang melengkapi administrasi untuk dikirim ke FIDO. Harapan kami, domino terus berkembang sebagai olahraga prestasi tanpa unsur negatif,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pengda PORDI Kota Tangsel, Robert Usman, menyebut perkembangan olahraga domino di wilayah Tangsel terbilang sangat pesat, mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan.

“Di PORDI ada sistem pembinaan bernama Gardu atau Keluarga Domino Unggul. Di Tangsel, gardu sudah terbentuk di seluruh kecamatan dan sebagian besar kelurahan. Dari situ, komunitas domino tumbuh dengan sangat baik,” ujar Robert.

Ia berharap, ke depan masyarakat Kota Tangsel semakin mengenal domino sebagai olahraga resmi yang sarat nilai sportivitas dan kebersamaan.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments